internet adalah sebuah sistem yang besar dan banyak yang menghubungkan jutaan sistem dan terdiri dari multi-protocol, berbagai macam media, jaringan global dunia yang dahulu dikembangkan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat yang dikenal dengan ARPAnet (Kevin Archer, dkk, Voice and Data Security, 2001:56) Dengan semakin banyaknya vendor dan standar dalam bidang jaringan dan untuk mempermudah pengertian, penggunaan, desain, pengolahan data dan keseragaman standar vendor agar produk atau sistem yang dibuat tadi diperlukan suatu standarisasi agar dapat saling berkomunikasi.
Pada tahun 1970an Internasional Organization for Standarization (ISO) membuat Referensi Open Systems Interconnection (OSI) untuk kebutuhan kompatibelitas. OSI Model adalah model atau acuan arsitektural utama untuk network yang mendeskripsikan bagaimana data dan informasi network di komunikasikan dari sebuah aplikasi komputer ke aplikasi komputer lain melalui sebuah media transmisi. (Todd Lammle, CCNA Study Guide, 2005:682). OSI bukan suatu perangkat keras melainkan panduan bagi vendor agar devicesnya dapat berjalan di jaringan.OSI Model terdiri dari 7 Layer, dimana setiap layernya mempunyai fungsi dan kegunaan sendiri-sendiri. Proses encapsulation atau pembungkusan yang terjadi di setiap layernya. Layer dibawahnya akan membuka encapsulations dari layer sebelumnya dan menambahkan encapsulation di layer tersebut untuk diteruskan ke layer diatasnya.
Jadi misalnya suatu vendor memproduksi suatu device jaringan yang digunakan dilayer 3 (layer network) atau perangkat router, maka vendor tersebut hanya konsen memproduksi peralatannya untuk dapat berjalan di layer 3 tanpa harus pusing dengan vendor lain yang berada di layer bawahnya atau diatasnya.
download modul ini selengkapnya :
http://novriantoramadhan.files.wordpress.com/2010/08/metode_firewall_web1.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar