BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini kebutuhan untuk memperoleh informasi sangat meningkat. dan semua ini dikarenakan oleh persaingan manusia atau kelompok / instansi yang sangat ketat demi kemajuan usahanya, sehingga hal ini berdampak terhadap beban setiap siswa karena mereka dituntut untuk mampu menggali informasi dari berbagai sumber.
Banyak sumber informasi yang dapat kita ketahui di era globalisasi ini, seperti : Internet, Media Cetak dan Elektronik ( seperti : Televisi, Radio, koran dan sebagainya ), namun dari sekian banyak sumber informasi, yang paling penting untuk kita ikuti perkembangannya adalah informasi darai layanan jasa melalui Internet.
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang telekomunikasi yaitu PT. Telkom bertanggung jawab dalam penyediaan sarana dan prasarana telekomunikasi, ( seperti : Jaringan Telepon Rumah dan Jaringan Internet Speedy ) yang keduanya sangat dibutuhkan oleh masyarakat, sehingga dalam hal ini PT. Telkom lebih serius dalam melayani permintaan masyarakat dengan selalu meningkatkan kualitas layanannya..
Di ambilnya judul mengenai penjumperan speedy , karena materi ini berhubungan dengan pekerjaan penulis pada saat Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) . Speedy adalah layanan akses internet berkecepatan tinggi dari PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (PT. TELKOM), berbasis teknologi akses Asymmetric Digital Subscriber Line (ADSL), yang memungkinkan terjadinya komunikasi data dan suara secara bersamaan (simultan) melalui satu saluran telepon biasa (pada media jaringan akses kabel tembaga).
Tidak seperti layanan akses internet dial-up (seperti TelkomNet Instan), dengan mempergunakan Speedy, saluran telepon tetap dapat dipergunakan untuk menelepon bersamaan dengan akses internet.
B. Pokok Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka pokok permasalahan adalah : “Bagaimana cara penjumperan speedy pada ruang Main Distribution Frame (MDF) ?”
C. Batasan Masalah
Cara penjumperan speedy untuk melakukan proses penjumperan speedy melalui Surat Perintah Kerja ( SPK ) , Port EQN ,Primer dan DSLAM
D. Tujuan Penelitian
Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk memahami mengenai cara menjumper speedy pada ruang Main Distribution Frame (MDF) agar nomor pelanggan dapat terkoneksi dengan internet
E. Kegunaan Penelitian
1. Kegunaan Teoritis
Sebagai sumbangan pemikiran dan pengetahuan yang telah didapatkan dalam PRAKERIN yang berhubungan dengan jaringan
2. Kegunaan Praktis
a. Sebagai sarana informasi untuk mengetahui tentang penjumperan speedy pada ruang MDF
b. Sebagai bahan referensi / pedoman untuk pembuatan karya tulis selanjutnya.
BAB II
URAIAN UMUM
A. Sejarah Perusahaan
PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. atau dikenal dengan PT. Telkom adalah perusahaan penyedia jasa informasi dan komunikasi dengan produk unggulannya adalah Telepon Jaringan ( Telepon Rumah Telkom dan Telepon tanpa Jarungan / Wireless ( FLEXI ).
Adapun sejarah singkat PT. Telkom adalah sebagai berikut :
1.Awal Pendirian
a. Era Kolonial
Pada tahun 1882, didirikan sebuah badan usaha swasta penyedia layanan pos dan telegraf. Layanan komunikasi kemudian dikonsolidasikan oleh Pemerintah Hindia Belanda ke dalam jawatan Post Telegraaf Telefoon (PTT).
b. Perusahaan Negara
Pada tahun 1961, status jawatan diubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel). Kemudian pada tahun 1965, PN Postel dipecah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos & Giro) dan Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi).
c.Perumtel
Pada tahun 1974, PN Telekomunikasi diubah namanya menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi (Perumtel) yang menyelenggarakan jasa telekomunikasi nasional maupun internasional. Tahun 1980 seluruh saham PT. Indonesian Satellite Corporation Tbk. (Indosat) diambil alih oleh pemerintah RI menjadi
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk menyelenggarakan jasa telekomunikasi internasional, terpisah dari Perumtel. Pada tahun 1989, ditetapkan Undang-undang Nomor 3 Tahun 1989 tentang Telekomunikasi, yang juga mengatur peran swasta dalam penyelenggaraan telekomunikasi.
d. PT. Telkom ( Persero )
Pada tahun 1991 Perumtel berubah bentuk menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) Telekomunikasi Indonesia berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 1991.
e. PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk
Pada tanggal 14 November 1995 dilakukan Penawaran Umum Perdana saham TELKOM. Sejak itu saham TELKOM tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ), Bursa Efek Surabaya (BES), Bursa Saham New York (NYSE) dan Bursa Saham London (LSE). Saham TELKOM juga diperdagangkan tanpa pencatatan di Bursa Saham Tokyo.
Tahun 1999 ditetapkan Undang-undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Penghapusan Monopoli Penyelenggaraan Telekomunikasi. Memasuki abad ke-21, Pemerintah Indonesia melakukan diregulasi di sektor telekomunikasi dengan membuka kompetisi pasar bebas. Dengan demikian, Telkom tidak lagi memonopoli telekomukikasi Indonesia.
Tahun 2001 TELKOM membeli 35% saham Telkomsel dari PT INDOSAT sebagai bagian dari implementasi restrukturisasi industri jasa telekomunikasi di Indonesia yang ditandai dengan penghapusan kepemilikan bersama dan kepemilikan silang antara TELKOM dan INDOSAT. Sejak bulan Agustus 2002 terjadi duopoli penyelenggaraan telekomunikasi lokal.
1) Badan pendiri
a) Divisi Network
b) Divisi Multimedia
c) Divisi Sistem Informasi
d) Divisi Riset Teknologi Informasi (RisTi)
e) Divisi Properti
f) Divisi Altelir
g) Divisi Pelatihan
h) Divisi Pembangunan
2) Lokasi Usaha
Unit CPE, PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk – Kadatel Bekasi, Jalan Ir H juanda 104, Bekasi
2.Rencana Pengembangan
Dipublikasikannya ‘Yes tv’, yaitu penggabungan antara internet melalui modem dengan TV sehingga menghasilkan channel TV yang tak terbatas di seluruh dunia
B. Stuktur Organisasi
GM. TELKOM BEKASI DGM. TELKOM BEKASI |
MANAGER ANM |
MANAGER ANO |
MANAGER BUSINESS PERPORMASI |
ASMAN CPE |
MANAGER FIXED PHONE SALES |
MANAGER DATA & VAS SALES |
MANAGER CUSTAMER CARE |
OFFICER TECHNIC |
OFFICER OMAN |
OFFICER SISKA |
C. Uraian Kepegawaian
1. Divisi Multimedia yang mengelola jasa Multimedia dan Network Provider untuk melayani masyarakat, langganan dan internal PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk, Internet Provider, Coorporate Customer. Divisi ini bertanggung jawab untuk menyiapkan bisnis masa depan yang ditandai dengan adanya peningkatan pelayanan telepon, televisi kabel Video Communication dan Internet Computer Commuication
2. ANO (Acces Network Operation) merupakan unit bawaan dari Divisi Multimedia yang mengelola Operasi Jaringan Akses di daerah Kandatel Bekasi
3. CPE (Customer Premises Equitment) merupakan unit bawahan dari ANO yang memonitoring aktivasi pelanggan speedy dari mulai registrasi lalu aktivasi sampai ke pelanggan aktif serta melakukan aktivasi langsung kepada pelanggan mengunakan sistem aplikasi Sistem Informasi kastemer (SISKA) dan Operation Maintenance Access Network (OMAN).
BAB III
JURNAL PRAKERIN
A. Gambaran Umum (Deskripsi) Kompetensi Yang Dikerjakan
Speedy adalah layanan akses internet dari PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (PT. TELKOM), berbasis teknologi akses Asymmetric Digital Subscriber Line (ADSL), yang memungkinkan terjadinya komunikasi data dan suara secara bersamaan (simultan) melalui satu saluran telepon biasa. ), dengan mempergunakan Speedy, saluran telepon tetap dapat dipergunakan untuk menelepon bersamaan dengan akses internet.
B. Teori Singkat (Teori Yang Mendukung)
Penjumperan speedy ialah pamasangan baru program speedy (internet) pada nomor pelanggan yang berdasarkan Surat Perintah Kerja (SPK) yang diperoleh dari ANO (Acces Network Operation) atau komputer. pemasangan speedy ini dilakukan di MDF (Main Distribution Frame)
MDF (Main Distribution Frame) adalah sebuah tempat terminasi kabel yang menghubungkan kabel saluran pelanggan dari sentral telepon dan jaringan kabel yang menuju ke terminal pelanggan
Perangkat-perangkat yang terdapat di MDF yaitu :
1. Terminal Blok Vertikal
adalah terminasi kabel yang berfungsi menghubungkan antara kabel dari terminal blok horizontal ke kabel primer yang akan diteruskan ke sisi pelanggan baik menuju RK(Rumah kabel) maupun DP (Distribution Point).
2. Terminal Blok Horizontal / EQN ( Equipment Number )
EQN berfungsi sebagai tempat diterminasikannya seluruh kabel yang datang dari sentral ke MDF. Terminal blok horisontal sering disebut dengan terminal nomor pelanggan.
3. DSLAM (Digital Subscriber Line Access Multiplexer)
ialah perangkat utama pengatur trafik incoming dan outgoing perangkat Modem ADSL dan internet gateway, selain itu sebagai interface antar pelanggan ADSL dengan penyedia jaringan atau ISP (Internet Service Provider)
DSLAM terbagi atas dua, yaitu
a. DSLAM-IN berfungsi menghubungkan antara kabel (jumper wire) dari terminal blok horizontal (EQN) ke DSLAM-OUT
b. DSLAM-OUT berfungsi menghubungkan antara kabel (jumper wire) dari DSLAM-IN ke Terminal Blok Vertikal
C.
SPK (Surat perintah kerja) |
Gambar Kerja
D. Alat Dan Bahan
1. Microtest
2. Tang Potong
3. Inserting Tool
4. Inserting Tool Huawei
5. Jumper wire (Biru putih)
6. Jumper wire (Merah putih)
7. Port EQN
8. Port Primer
9.Port DSLAM IN Dan OUT
10. Tangga
E. Langkah Kerja
1. Ambilah Surat Perintah Kerja ( SPK ) yang sudah diprint dari computer
2. Kemudian cari port EQN dan Port Primer sesuai Dengan Surat Perintah Kerja ( SPK ) , kemudian cari DSLAM IN dan OUT yang kosong/ tidak terdapat jumperan pelanggan lain
3. Jika letak Port EQN dan Port Primer sudah ditemukan, tes dan cek kedua Port tersebut dengan menggunakan Microtest dengan memangil/menekan tombol 141 untuk mengetahui nomor telephone pelanggan pada port tersebut
4. Jika nomor telephone pelanggan pada Port EQN dan Port Primer tersebut sama dan sesuai dengan Surat Perintah Kerja ( SPK ) , ambil gulungan kabel jumper wire (putih biru)
5. Tarik hingga port EQN yang dituju , Masukan ujung dari salah satu kabel jumper tesebut ke port EQN yang sudah di cek oleh Microtest, kemudian dop dengan mengunakan Inserting Tool , pastikan kabel jumper sudah benar benar masuk pada Port EQN
6. Kemudian ujung dari kabel jumper yang sudah terjumper sebelumnya pada Port EQN , ditarik hingga ke port DSLAM IN lalu dop dengan Inserting Tool Huawei
7. Selanjutnya ambil gulungan kabel jumper wire (putih,merah), kemudian ambil ujung dari kabel jumper tersebut dan masukan ke Port Primer yang sebelumnya telah dites oleh Microtest lalu dop dengan Inserting Tool ,dan pastikan kabel jumper sudah benar benar masuk pada Port Primer
8. kemudian ambil ujung dari kabel jumper yang telah terjumper sebelumnya pada Port Primer , tarik kabel tersebut hingga DSLAM OUT , lalu masukan kabel tersebut ke Port DSLAM OUT, kemudian Dop dengan Inserting Tool Huawei.
9. Jika semua hal tersebut sudah dilakukan dengan teliti dan benar , cek dan tes ke empat port tersebut dengan memangil 141 pada Microtest,jika operator menyebutkan nomor telephone pelanggan sesuai dengan nomor telephone pelanggan yang tercetak pada Surat Perintah Kerja ( SPK ), lalu catat letak port DSLAM yang telah dijumper pada Surat Perintah Kerja ( SPK ). selanjutnya speedy dan telephone sudah terpasang pada nomor pelangan tersebut
Keterangan :
Jika pada saat penjumperan pada port EQN dan Primer sudah terdapat jumper kabel biru merah, maka langkah yang diambil :
1. Pastikan Port EQN dan Primer tersebut sesuai dengan Surat Perintah Kerja (SPK)
2. Ambilah pencabut jumper yang teradapat pada insert tool, dan cabut jumper perlahan lahan, lakukan hal ini pada Port Primer juga
3. Kemudian keluarkan kabel jumper tersebut dari port EQN dan Port Primer
4. Lalu masukan kabel jumper biru putih untuk Port EQN dan kebel merah putih untuk Port Primer dan dop dengan Insert Tool
F. Data Yang Diperoleh Dari Kompetensi
1. Saya dapat memasang / menjumper speedy pada nomor pelanggan di ruang Main Distribution Frame (MDF)
2. Saya dapat membaca port EQN, Port Primer , Port DSLAM IN dan OUT
3. Saya dapat mengetahui cara pemakaian alat kerja Insert Tool dan Microtest
G. Kesimpulan
Penjumperan speedy dilakukan pada terminal blok horizontal yang berada disisi sentral dengan terminal blok vertikal yang berada disisi pelanggan dengan menggunakan jumper wire. Yang sebelumnya terhubung dengan DSLAM IN dan OUT, tetapi pemasangan ini terlebi dahulu harus mencocokan Port EQN dan Primer dengan Surat Perintah Kerja (SPK)
H. Saran
Hal yang perlu diperhatikan dalam penarikan jumper wire adalah kerapihan dan penataan kabel, agar memudahkan dalam pemasangan dan juga dalam perbaikannya , Selain itu ketepatan dan ketelitian dalam menentukan Port EQN , Primer, maupun DSLAM IN dan OUT harus dimiliki bagi setiap orang yang melaksanakan pekerjaan ini.
BAB IV
PENUTUP
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari kegiatan PRAKERIN yang dikerjakan selama satu bulan yaitu terhitung mulai tanggal 17 November 2009 – 17 Desember 2009 di PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk, Kandatel Bekasi, di Main Distribution Frame (MDF) Kesimpulannya berikut:
Speedy adalah layanan akses internet berkecepatan tinggi dari PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (PT. TELKOM), berbasis teknologi akses Asymmetric Digital Subscriber Line (ADSL), yang memungkinkan terjadinya komunikasi data dan suara secara bersamaan (simultan) melalui satu saluran telepon biasa (pada media jaringan akses kabel tembaga). Penjumperan speedy merupakan proses pemasangan speedy pada nomor pelanggan yang dilakukan di Main Distribution Frame (MDF) . pada ruang MDF pemasangan Speedy dilakukan dengan cara mengambil Surat Perintah Kerja (SPK) , mencocokan Port EQN dan Primer dengan Surat Perintah Kerja (SPK) , lalu menjumper (menghubungkan) kabel jumper wire dari Port EQN ke DSLAM IN , kemudian Menjumper (menghubungkan) kabel jumper wire dari Port Primer ke DSLAM OUT, Dan mengecek melalui microtest
B. Saran
Pada kesempatan ini, ijinkanlah penulis untuk memberikan beberapa saran kepada pihak Dunia industri dan pihak sekolah yang sekiranya dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan guna kemajuan di masa yang akan datang.
1. Saran untuk pihak Dunia Industri
a. Pelaksanaan Praktek Kerja Industri ini akan lebih terarah apabila disusun melalui suatu jadwal yang harus dikerjakan siswa / siswi selama melaksanakan Praktek Kerja Industri ( PRAKERIN ).
b. Pihak Dunia Industri supaya dapat lebih banyak memberikan pekerjaan yang bermanfaat bagi siswa/siswi, agar jam kerja dapat diisi dengan penuh tanpa ada waktu kosong yang terbuang percuma.
c. Pihak Dunia Industri agar dapat mempertahankan rasa tanggung jawab dalam menjalankan setiap pekerjaan yang dibebankan.
d. Berikan dan tingkatkan pelayanan yang terbaik demi kepuasan pelanggan
2. Saran untuk pihak sekolah :
a. Pihak Sekolah ( Lembaga Pendidikan ) diharapkan dapat memantau kegiatan siswa yang sedang melaksanakan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) secara intensif sehingga segala kesulitan yang timbul dapat dipecahkan bersama.
b. Utamakan rasa bertanggung jawab dalam memonitoring siswa Prakerin.
c. Pembimbing yang ditunjuk sekolah diharapkan dapat lebih mengoptimalkan profesionalismenya demi kelancaran kegiatan prakerin.
d. Setiap pembimbing yang ditunjuk Sekolah sebaiknya dibekali pengetahuan yang memadai mengenai usaha yang dikelola Dunia Industri yang akan ditempati Siswa/wi PRAKERIN sehingga mampu memberikan pengetahuan secara umum mengenai instansi perusahaan yang ditempatinya.
bisa ngga buat laporannx jadi mdf?
BalasHapusmau ijin copas Kakak
pdf maksudku
BalasHapusmantap ni gan komen back yoo
BalasHapusfandy-telkom.blogspot.com