Interaksi Manusia dan Komputer
(Human-Computer Interaction)
Interaksi
  Manusia dan Komputer (IMK) adalah sebuah disiplin ilmu yang 
mempelajari  perancangan, implementasi, dan evaluasi sistem komputasi 
interaktif dan  berbagai aspek terkait. Dari perspektif ilmu komputer, 
fokus IMK adalah  pada interaksi, khususnya interaksi antara satu atau 
lebih manusia  (sebagai pengguna komputer) dengan satu atau lebih mesin 
komputasi  (komputer). Situasi klasik sering kita jumpai adalah 
penggunaan program  berbasis grafik yang interaktif. Dengan memperluas 
pengertian tentang  interaksi manusia dan mesin akan membawa kita kepada
 topik yang lebih  luas, yang tidak mungkin dipisahkan dari IMK, antara 
lain topik tentang  piranti masukan / keluaran, dan lingkungan kerja.
Istilah
  “Interaksi manusia dan komputer” atau “interaksi manusia dan mesin”  
melingkupi dua sisi, yaitu mesin dan manusia. Pertama kita perlu melihat
  istulah “mesin”. Istilah mesin lebih populer dengan sebutan komputer. 
 Berbagai jenis komputer yang kita kenal antara lain adalah mainframe, workstation,
  dan komputer pribadi. Komputer pribadi biasanya dalam bentuk komputer 
 meja atau komputer jinjing / pangku. Selain berbagai jenis diatas,  
komputer juga muncul dalam bentuk mesin komputasi terpadu, misalnya  
sebagai bagian dari mesin cuci, kokpit pesawat terbang, ataub pemanggang
  microwave. Dengan demikian teknik untuk merancang antarmuka 
pada  komputer dapat juga digunakan untuk merancang antarmuka pada  
mesin-mesin terpadu seperti yang disebutkan diatas. Tetapi jika kita  
mengabaikan aspek komputasi dan interaksi sebuah mesin, dan  
memperlakukan perancangan mesin yang bersifat mekanis dan pasif,  
misalnya perancangan sebuah cangkul, maka kita tidak akan menganggap hal
  itu sebagai IMK. Hubungan ini lebih umum disebut human factor yang
  bersifat umum, yang mempelajari aspek manusia dari semua piranti,  
tetapi bukan dari sisi mekanismenya. Sebaliknya, IMK mempelajari sisi  
mekanisme dan manusia, tetapi pada kelompok piranti yang lebih sempit.
Berikutnya
  kita lihat aspek “manusia” sebagai sekelompok orang atau sebuah  
organisasi, maka antarmuka di sini termasuk di dalamnya antara lain  
sistem terdistribusi, komunikasi antar manusia terbantu komputer, atau  
suatu pekerjaan yang secara kooperatif dikerjakan oleh sekelompok orang 
 yang menggunakan bantuan sistem komputer. Kesemuanya ini merupakan 
topik  penting dalam ruang lingkup IMK. Jika kita melangkah lebih jauh 
dari  mempertimbangkan pekerjaan perancangan dari sisi pandang asal usul
  pekerjaan dan keputusan manusia, maka komputer tidak akan selalu 
muncul,  IMK hanya merupakan salah satu pendukung, disamping pendukung 
yang  lain.
Selain
  sudut diatas, terdapat beberapa sudut pandang lain yang akan  
menempatkan fokus IMK secara berbeda dibandingkan ilmu komputer, seperti
  halnya fokus tentang basis datayang berbeda antara sudut pandang ilmu 
 komputer dengan sudut pandang bisnis. IMK merupakan disiplin ilmu, dan 
 masing-masing disiplin ilmu memberi penekanan pada aspek yang berbeda. 
 Beberapa disiplin ilmu tersebut antara lain (Dowton, 1992):
1. Ilmu Komputer
Membahas
  tentang perancangan aplikasi dan rekayasa / perancangan antarmuka 
untuk  dapat digunakan oleh manusia dengan mudah. Dalam hal ini 
menyangkut  pemilihan program bantu pendukung, bahasa pemrograman, 
teknik  pemrograman, serta bidang ilmu komputer lain seperti pengolahan 
bahasa  alami, struktur data, basis data, dan lain-lain.
2. Psikologi
Membahas
  tentang penerapan teori proses kognitif dan analisis empiris tantang  
perilaku pengguna. Di atas telah disebutkan bahwa kita selalu berharap  
agar program aplikasi yang kta susun dapat dimanfaatkan oleh pengguna  
lain. Setiap pengguna mempunyai sifat yang berbeda satu sama lain  
sehingga perancang sistem interaksi manusia-komputer juga harus  
mempelajari aspek psikologi pengguna untuk dapat memahami bagaimana  
pengguna dapat menggunakan sifat dan kebiasaan baiknya, menggunakan  
persepsi  dan pengolahan kognitif serta ketrampilan motorik yang 
dimilikinya agar  dapat menjodohkan mesin dengan manusia untuk 
mendapatkan kerja sama  yang serasi. Psikologi eksperimental menyediakan
 dasar teknik evaluasi  formal untuk mengukur unjuk kerja dan opini 
terhadap sistem  manusia-komputer.
3. Antropologi dan Sosiologi
Membahas
  tentang interaksi antara teknologi, kerja, dan organisasi. Seperti  
diketahui, interaksi sangat dipengaruhi oleh teknologi yang digunakan  
(misalnya dalam sebuah kantor). Di sisi lain, antropologi juga dapat  
memberikan pandangan mendalam tentang cara kerja berkelompok yang  
masing-masing anggotanya diharapkan dapat memberikan kontribusi sesuai  
dengan bidang masing-masing.
Sosiologi
  berkaitan dengan studi tentang pengaruh sistem manusia-komputer dalam 
 struktur sosial. Adanya kekhawatiran sementara orang tentang akan di  
PHK-nya mereka atau disingkirkannya mereka dari kantor mereka karena  
adanya otomatisasi kantor sering menjadi bahan yang menarik untuk  
didiskusikan.
4. Perancangan grafis dan tipografi
Ada
  kata bijak yang mengatakan bahwa “sebuah gambar dapat bermakna sama  
dengan seribu kata”. Dalam dunia komputer, kata ini dapat diartikan  
bahwa gambar dapat digunakan sebagai sarana dialog yang efektif antara  
manusia dengan koputer. Keahlian merancang grafik dan tipografi menjadi 
 salah satu junci penting untuk menunjang keberhasilan sistem  
manusia-komputer. Karena antarmuka yang disusun dapat menjadi lebih  
luwes dan ampuh.
5.Teknik elektronika
Berbicara
  tentang komputer, khususnya dari sisi perangkat keras, pastilah tidak 
 terlepas dari pembicaraan tentang teknik elektronika. Dalam bidang  
inilah kita dapat mempelajari banyak sekali aspek yang berhubungan  
dengan perangkat keras komputer.
6. Ergonomik
Saat
  ini semakin banyak orang yang bekerja di depan terminal komputer untuk
  jangka waktu yang cukup lama. Oleh sebab itu untuk pengguna yang  
demikian perlu dipersiapkan meja kerja yang nyaman, untuk menghindari  
kemungkinan adanya kecelakaan, naik ringan maupun berat. Ergonomik  
berhubungan dengan aspek fisik untuk mendapatkan lingkungan kerja yang  
nyaman. Bentuk fisik meja dan kursi kerja, layar tampilan, bentuk papan 
 ketik, posisi duduk, pengaturan lampu, kebersihan tempat kerja, dan  
beberapa aspek lain sangat berpengaruh pada kenyamanan lingkungan kerja.
  Meski sifat seorang pengguna dengan pengguna lain berbeda, tetapi  
mereka pasti menginginkan adanya lingkungan kerja yang nyaman ketika  
mereka bekerja dengan komputer.
7. Linguistik
Pada
  saat kita menggunakan komputer, seolah-olah kita sedang melakukan  
dialog dengan komputer yang ada di hadapan kita. Untuk dapat melakukan  
dialog, kita memerlukan sarana komunikasi yang memadai. Sarana  
komunikasi ini berbentuk suatu bahasa khusus, misalnya bahasa grafis,  
bahasa alami, bahasa menu ataupun bahasa perintah. Linguistik merupakan 
 cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari bahasa. Beberapa aspek seperti
  komputasi linguistik dan teori bahasa formal membentuk bidang khusus  
dalam ilmu komputer. Sarana komunikasi inilah yang akan mengarahkan  
pengguna ketika ia berurusan dengan komputer.
8. Perancangan Industri
Membahas
  tentang produk-produk interaktif. Dengan semakin berkembangnya  
teknologi layar tampilan, penggunaan layar sentuh menjadi semakin  
populer. Penggunaan layar sentuh, beserta teknologi di belakangnya,  
telah menjadi bahan kajian yang menarik. Saat ini, selain layar sentuh, 
 layar sentuh banyak (multi-touch screen) juga semakin banyak digunakan.
Lebih
  lanjut, dari sudut pandang ilmu komputer, disiplin ilmu yang 
disebutkan  di atas dapat menjadi semacam pendukung IMK, seperti halnya 
fisika  menjadi pendukung disiplin teknik sipil, atau teknik mesin yang 
menjadi  pendukung robotika. Pelajaran yang dapat dipetik dari disiplin 
 keteknikan adalah bahwa perancangan selalu mempunyai konteks dan  
optimisasi yang terlalu sempit dari satu bagian dalam perancangan  
tersebut akan dianggap tidak sah pada konteks yang lebih luas. Dengan  
demikian, dari sudut pandang ilmu komputer secara langsung, adalah perlu
  untuk membahas IMK secara luas untuk memberikan bekal kepada mahasiswa
  (dan praktisi) untuk menghindari kelemahan klasik yang memisahkan 
antara  rancangan dengan konteks. Selain itu perlu juga diketahui bahwa 
IMK  berurusan dengan kinerja gabungan antara manusia dan mesin; 
struktur  komunikasi antara manusia dan mesin, kemampuan manusia 
menggunakan mesin  (termasuk kemampuan untuk dipelajari / learnability dari
  antarmuka yang digunakan); algoritma dan pemrograman antarmuka; 
isu-isu  rekayasa yang muncul pada saat membangun antarmuka; proses 
spesifikasi,  perancangan dan implementasi antarmuka; serta biaya 
perancangan.
                                       Referensi => Interaksi manusia dan komputer (edisi 2) Penulis : Insap Santoso
 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar