KIAT JITU MENGERJAKAN SOAL-SOAL UJIAN SARINGAN MASUK STAN


RINGKASAN MATERI


Pada bagian ini akan dibahas secara mendetail persoalan-persoalan yang sering muncul bahkan boleh dikatakan pasti keluar dalam tes kemampuan umum ujian saringan masuk STAN. Pada  bagian  ini  akan  dijelaskan  kiat-kiat  bagaimana  dan  apa  yang  harus  dilakukan  dalam menyelesaikan persoalan tersebut. Secara umum Tes Kemampuan Umum Ujian Saringan Masuk STAN  meliputi  komposisis  sebagai  berikut:  Tes  Kemempuan  Verbal  (perbandingan  kata, Sinonim,  Antonim),  Tes  Analogi (Pola  huruf/angka,  menyusun  kata),  Tes  Logika, dan  Tes Hitungan.


semua soal-soal  pada  tes  kemampuan  umum  dapat  diselesaikan  oleh  pembaca  pada umumnya dan  calon peserta ujian masuk STAN pada khususnya. Yang membedakan adalah waktu untuk mengerjakan berbeda antara orang yang satu dengan yang lainya. Untuk itu jangan lengah sedikitpun,  bersikaplah  tenang  tetapi  cepat  dan tepat  dalam mengerjakan  soal,  tetap optimis walaupun menemukan soal yang sulit, usahakan mengerjakan  soal yang lebih mudah terlebih dahulu.


Adapun yang akan dibahas disini meliputi:

1.  Perbandingan kata

Carilah hubungan antara dua kata pada soal tersebut

Contoh: KAMBING : RUMPUT = A.  ANJING : KUCING
B.  JERAPAH : UNTA C.  MANUSIA : NASI D.  TIKUS : KUCING
Dari persoalan tersebut, kita mengetahui bahwa hubungan kambing dengan rumput adalah kambing makan rumput, dari hubungan tersebut kita bisa menentukan jawaban pada pilihan yaitu C, manusia makan nasi, disini kata penghubungnya adalah makan.
2.  Sinonim dan Antonim


Untuk sinonim, carilah persamaannya, bila yang anda hadapi kata yang tidak pernah anda temukan  sebelumnya cobalah untuk menebak sejalan masih masih relevan dengan makna sebenarnya.
Untuk  antonym,  carilah  kata  kata  yang  berlawanan  arti  dengan  soal,  bila  anda  baru menemukan  kata  seperti  dalam  soal,  cobalah  untuk  menebak  sejalan  masih  kontradiksi dengan makna sebenarnya.
3.  Pola Angka atau huruf

carilah pola dibalik susunan angka atau huruf pada soal, caranya, carilah hubungan antara angka pertama dan angka-angka berikutnya. Mungkin antara angka ke-1 dan angka ke-2, bila tidak ditemukan pola, mungkin  antara angka ke-1 dan angka ke-3 dan begitu seterusnya sampai ditemukan polanya. Dari pola tersebut bisa digunakan untuk meneruskan angka atau huruf yang dipertanyakan.
4.  Tes menyusun kata

gunakanlah imajinasi anda, cobalah untuk memikirkan kata-kata yang mungkin terbentuk dari soal. Untuk mempermudah alternatif pilihannya, lihatlah pilihan jawaban pada soal.
5.  Tes Logika

Deskripsikan atau gambarkan ketentuan tersebut secara tepat. Pendeskripsian  yang tidak tepat akan  berakibat jawaban dari persoalan tersebut salah. Untuk itu Deskripsikan semua ketentuan-ketentuan bacaan secara tepat. Pergunakanlah gambar bila diperlukan. Gambarkan pada suatu kertas tentang ketentuan-ketentuan dalam persoalan tersebut
6.  Tes Hitungan

Bentuk soal dalam tes  hitungan ini mencakup tes pertambahan, pengurangan, perkalian, pembagian,   pecahan   dan   bentuk   matematika   dasar   lain   yang   dikemas   dalam   soal cerita.Adapun yang seing kali dikeluhkan atau dirasa sulit oleh sebagian besar peserta ujian masuk STAN akan kami bahas disini dalam bentuk contoh soal.
Persoalan-persoalan tersebut diantaranya:

a)  Diskon dua kali berturut-turut

Pada persoalan ini, potonglah harga sebenarnya dengan diskon pertama kemudian harga setelah  dipotong diskon pertama dipotong lagi diskon kedua. Dari situ kita akan tahu jumlah seluruh diskon sebenarnya.
Contoh:


Sejumlah produk dijual dengan dua kali diskon berturut-turut yaitu 20% dan setelah itu

15%. Berapakah jumlah seluruh diskon?

Diskon I : 20%, maka harga sekarang tinggal 80%

Diskon II : 15%,ini berarti 15% dari harga setelah dipotong diskon I

Nilai diskon kedua bila menurut harga 100% = (15% x 80) x 100% =



12%




Jadi diskon seluruhnya 20% + 12% = 32 %



Untuk menghitung seluruh diskon = diskon awal + diskon kedua dari harga sebelum diskon




b)  Perhitungan yang sebanding dan berbanding terbalik

Perhitungan yang sebanding misalnya digunakan pada perhitungan waktu dan tenaga kerja
Contoh: Suatu pekerjaan bila diselesaikan oleh 15 orang diperlukan waktu 5 hari, maka bila dikerjakan 10 orang diperlukan waktu…
Caranya gunakan perhitungan sebanding: 15 x 5 = 10 x T , maka T = 8 hari

Perhitungan yang berbanding terbalik misalnya digunakan pada perhitungan putaran roda

& jarak

Contoh: Untuk memperoleh jarak 50 meter roda berputar 150 kali. Berapa kali roda harus berputar untuk menempuh jarak 200 meter?
Caranya gunakan perhitungan tak sebanding: 50/150  = 200/X , maka X = 600 kali

c)  Sesuatu dibalik pekerjaan dan kerja sama

Persoalan ini  kerap  kali  muncul  dan  sebagian  besar  peserta  kerap  kali  salah  dalam pemahaman  soal. Untuk itu akan kami berikan contoh soal dan pemahamannya serta penyeleseainnya.
Contoh: Dua orang penyortir surat pos A & B bekerja dengan kecepatan konstan. Jika A menyortir  sejumlah X surat dalam waktu 60 menit, dan B menyortir sejumlah surat yang sama dalam  waktu 30 menit, Berepa lama waktu yang diperlukan untuk menyortir X surat jika dilakukan oleh A & B secara bersama-bersama tetapi independen?


Pemahaman: pada soal tersebut kita ketahui bahwa A & B mengerjakan pekerjaan yang sama tetapi  merelka memiliki perbedaan mengenai waktu penyelesainnya. Soal tersebut menanyakan berapa lama pekerjaan yang seharusnya dilakukan 1 orang kemudian  dikerjakan  bersama-sama  oleh   2  orang  yang  masing-masing  dari mereka memiliki perbedaan dalam hal kecepatan? Tentu ini akan sulit dikerjakan dengan logika kita bila kita tidak tahu caranya.
Caranya: missal waktu bila dikerjakan bersama-bersama T, maka T/60  + T/30  = 1, Itulah
cara sederhana dan mudah untuk menyelesaikan soal tersebut. 3T/60  = 1 maka T =

20 menit.

Jadi pekerjaan tersebut bila dikerjakan bersama-sama akan selesai dalam waktu

20 menit.



Jadi rumusnya:


T/t1  + T/t2  + T/tn  = 1






T = waktu bila dikerjakan bersama-sama

t1, t2, tn = waktu bila dikerjakan sendiri-sendiri d)   Pertemuan
Ingatlah pertemuan disini berarti bahwa orang yang bertemu pasti berada dalam satu titik atau dengan kata lain mereka berada pada kedudukan atau letak atau posisi yang sama. Contoh: Sofyan berangakat ke kampus yang berjarak 30 km dengan menggunakan ankot
dengan kecepatan 20 km/jam. Sepuluh menit kemudian Yanto menyusul dengan motor dengan kecepatan 30 km/jam. Mereka akan bertemu pada jarak berepa km dari kampus?
Caranya: Dari soal tersebut telah jelas bahwa mereka bergerak dengan start yang sama dan dengan  tujuan yang sama. Yang berbeda adalah waktu startnya. Maka bila salah satu dari mereka mengejar dari start yang sama, maka berarti jarak yang di tempuh mereka sama.
Gunakanlah:
S1    =    S2                                S = V x t
                           Ingatlah bahwa



S sofyan = S yanto


Sofyan 10 menit lebih awal → 20 (t + 10) = t . 30

20 t + 200 = 30 t

10 t = 200

t = 20 menit

jarak yang di tempuh oleh mereka = 30 x 20/60  = 10 km jarak dari kampus = 30 – 10 = 20 km.


BAHASA INDONESIA A.  PEMBENTUKAN KATA

Ada 2 cara pembentukan kata, yaitu :

1.  Dari dalam Bahasa Indonesia

Pembentukan kosakata baru didasarkan pada kata yang sudah ada

Contoh : tata à tata buku, tata bahasa, tata rias hari à hari sial, hari jadi, hari besar


2.  Dari luar Bahasa Indonesia

Kata-kata terbentuk melalui pungutan kata

Contoh : Bank, valuta, kredit, nyeri, candak kulak

Bentuk – bentuk kata serapan :

1.  Kata yang sudah sesuaI dengan ejaan Bahasa Indonesia

Contoh : bank, opname, golf

2.  Kata yang disesuaikan dengan ejaan Bahasa Indonesia

Contoh :  Subject à subyek

University à universitas

3.    Kata asing yang diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia

Contoh : Starting point à titik tolak

Hearing à dengar pendapat

4.    Istilah yang tetap seperti aslinya karena keuniversalannya

Contoh : de facto, status quo, cum laude, ad hoc


B.  DIKSI

Contoh Pemakaian kata

a.  Kata “dari” menunjukkan asal sesuatu Contoh : Ia mendapat tugas dari atasannya Kata “daripada” berfungsi membandingkan
Contoh : Indonesia lebih luas daripada Malaysia

b.  Kata “tiap-tiap” harus diikuti oleh kata benda, sedangkan kata “masing-masing’ tidak boleh diikuti oleh kata benda
Contoh :  tiap-tiap kelompok terdiri atas tiga puluh orang

Masing-masing mengemukakan pendapatnya

C. KESALAHAN PEMBENTUKAN KATA DAN PEMILIHAN KATA



1.  Penanggalan awalan me-

Contoh :  Sampai jumpa lagi (salah) Sampai berjumpa lagi (benar)
2.  Bunyi /s/, /k/, /p/, /t/, yang tidak luluh

Contoh :  Pensuplai mengkikis, mentaati (salah) Penyuplai, mengikis, menaati (benar)
Catatan : Kaidah peluluhan bunyi s, k, p, dan t, tidak berlaku pada kata-kata yang dibangun dengan gugus                                                        konsonan
Traktor + me- à mentraktor



3.  Penggunaan kata yang boros

Berikut ini daftar kata yang digunakan tidak hemat

Boros                                                         Hemat


-     Berdasarkan…., maka

-     Karena…., sehingga

-     Namun demikian,



-     Sangat…..sekali

-     Sejak dari

-     Agar supaya

-     Demi untuk

-     Adalah merupakan

-     Seperti…. dan sebagainya

-     Misalnya….dan lain-lain

-     Antara lain….dan seterusnya

-     Menderiskipsikan                  tentang hambatan
-     Berbagai faktor-faktor

-     Daftar nama-nama peserta

-     Mengadakan penelitian

-     Dalam    rangka    untuk    mencapai tujuan
-     Berikhtiar    atau    berusaha    untuk memberikan pengawasan
-     Mempunyai pendirian

-     Melakukan penyiksaan

-     Menyatakan persetujuan

-     Apabila….., maka

-     Walaupun…., namun


Berdasarkan….., tanpa maka Karena…. Tanpa sehingga Namun… tanpa demikian Walaupun demikian
Sangat….tanpa sekali, atau…..sekali

Sejak atau dari Agar atau supaya Demi atau untuk
Adalah atau merupakan Seperti atau dan sebagainya Misalnya atau dan lain-lain Antara lain atau dan seterusnya Mendeskripsikan hambatan


Berbagai faktor Daftar nama peserta Meneliti
Untuk mencapai tujuan



Berusaha mengawasi



Berpendirian Menyiksa Menyetujui
Apabila…., tanpa kata penghubung

Walaupun, tanpa kata namun





D. UNGKAPAN IDIOMATIK

Ungkapan idiomatik adalah konstruksi yang khas pada suatu bahasa yang salah satu unsurnya tidak dapat dihilangkan atau diganti.
Contoh :  Menteri Dalam Negeri bertemu Presiden Gus Dur (salah)


Menteri Dalam Negeri bertemu dengan Presiden Gus Dur (benar) Ugkapan idiomatik lain yang perlu diperhatikan adalah:
-    Terdiri à terdiri atas / dari

-   Terjadi atas à terjadi dari

E.  Perubahan Makna

1.  Meluas / Generalisasi

Makna kata sekarang lebih luas dari makna asalnya

Contoh : petani, peternak, berlayar, ibu, bapak, saudara, dan sebagainya.



2.  Menyempit / Spesialisasi

Makna kata sekarang lebih sempit daripada makna asalnya

Contoh : pendeta, sarjana, sastra, pembantu, dan sebagainya



3.  Amelioratif

Makna kata sekarang lebih baik daripada makna kata asalnya

Contoh : wanita, pramuniaga, warakawuri, rombongan, dan sebagainya.



4.  Peyoratif

Makna sekarang lebih jelek daripada makna kata asalnya

Contoh : perempuan, gerombolan, oknum, kawin, tewas, dan sebagainya.



5.  Sinestesia

Perubahan makna kata yang terjadi akibat pertukaran tanggapan dua indera yang berbeda

Contoh :  suaranya sedap didengar kata-katanya indah benar komposisi warnanya enak dilihat
6.  Asosiasi

Makna kata yang timbul karena persamaan sifat. Contoh : tukang catut, amplop
F. Pemakaian Huruf Kapital

Tidak ada komentar:

Posting Komentar