Membuat Distro Linux Sendiri dalam USB Flashdisk Menggunakan Slax Module


A. Pengantar

Linux     memang     berkembang     dengan     cepat    dan     seringkali menciptakan inovasi­inovasi baru dalam bidang teknologi. Dimulai dengan multilanguage Knoppix  yang  mempopulerkan  Live  CD  dengan  auto­ detection dan auto­configure, dunia virtualisasi, proyek Fedora Spin” dari Fedora yang memungkinkan pengguna mendapatkan  Fedora versi sendiri, SELinux, Ubuntu Shipping, dan lain­lain. Ada juga berita tentang PS3 yang terinstalasi Linux di dalamnya, EZX Linux yang digunakan Motorola V6, IBM, Yahoo, dan Oracle yang menggunakan Linux dalam servernya, serta terus           bertambahnya jumlah distro                        Linux  di              situs     distrowatch (www.distrowatch.com).


Bagi  Linuxer  Mania  mungkin  sudah  tidak  asing  dengan  distro Slackware Linux (www.slackware.com). Distro pertama di Indonesia yang dimotori oleh Patrick Volkerding dan distro tertua yang masih bertahan di dunia Linux (dimodifikasi dari SLS Linux yang tidak dilanjutkan lagi) ini memiliki kelebihan tersendiri yakni tingkat kestabilan tinggi, bebas bug, dan   mengenalkan   pengguna   pada   filosofi   Unix.   Segala    konfigurasi dilakukasecara  manual,  jadi  lebih  cocok  untuk  pengguna  Linux  yang mempunyai waktu                        luang          untuk     mendalami         Linux.   Menurut   buku panduannya,  Slackwar Linux  Essentials,  Slackware  memang  tidak diciptakan  untuk  mengemulasikan  Windows,  dan  Slackware  diciptakan bagi  siapa  saja  yang  ingin  lebih  mengenal  Linux  lebih  dalam.  Karena pengguna dapat melihat proses kerja sistem. Saat ini, terdapat banyak distro turunan Slackware yang tersedia di dunia Linux salah satunya adalah Slax (www.slax.org).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar