Perkembangan
Ilmu pengetahuan dan Teknologi di bidang elektronika telah sedemikian pesatnya,
perkembangannya yang lebih mengarah ke elektronika digital dan penerapan
pemrosesan sinyal digital yang lebih luas. Peralatan musik, peralatan kontrol
dan instrumentasi, bahkan peralatan medis menggunakan Digital signal Processing
(DSP).
Salah satu
penerapan pemrosesan sinyal digital di bidang medis adalah untuk alat
bantu pendengaran. Dengan penerapan teknologi FPGA (field programmable gate
arrays) pada alat bantu dengar diharapkan mampu membuat
alat bantu dengar yang mempunyai kemampuan yang lebih baik dan mempunyai harga
yang lebih murah daripada alat bantu dengar yang ada di pasaran.
Keunggulan
teknologi pemrrosesan digital dan mikroelektronika telah memacu pengembangan
Alat bantu dengar yang unggul untuk penderita cacat parah pendengaran
(Ameliorating). Kemajuan yang diperoleh pada teknologi FPGA, terutama pada
miniatur sistem aplikasi, memungkinkan peningkatan pembuatan fitur-fitur baru
untuk proses reproduksi suara yang lebih baik, ukuran kecil dan konsumsi daya
yang rendah dari setiap perangkat.
Pada makalah
ini tren-tren baru dalam penggabungan interkoneksi dari FPGA dengan
embedded mikroprocessor dan peralatan lain tyang terkait untuk membentuk suatu
sitem lengkap pada sebuah programable Chip yang digunakan untuk desain alat
bantu dengar digital. Wavelet packet transform diterapkan untuk perbaikan
percakapan dari gangguan pendengaran. Modul paket Wavelet dideskripsikan
dalam VHDL, diimplementasikan pada FPGA dan kemudian
ditambahkan sebagai perangkat untuk processor sistem.
Perangkat lunak
processor yang digunakan adalah MicroBlaze soft core processor.Chip yang
digunakan adalah Digilent XUP II Virtex-II Pro sistem FPGA yang
mengandung LM4550 audio codec. Fitur unggulan dari desain ini adalah
ukurannya yang kecil, proses yang cepat dan biaya yang rendah.
Untuk membangun
Alat bantu dengar ini digunakan arsitektur yang berbasis Wavelet Packet,
yang diimplementsikan pada FPGA.
FPGA yang
digunakan adalah Xilinx XC2VP30, yang berisi codec audio chip LM4550 on
board. Perangkat alat bantu dengar ini dirancang sebagai sebuah System pada
Programable Chip dengan menggabungkan soft processor core Microblaze dengan
modul hardware WPT sebagai perangkatnya.
Modul WPT
dideskripsikan dengan VHDL dan
diimplementasikan pada FPGA. Perangkat lunak pengendali Microblize ditulis
dalam bahasa pemrograman C++ dan di compile menggunakan Xilinx’s Embedded
Development Kit for Xilinx MicroBlaze.
Implementasi
software dan hardware maupun penggunaan sumber daya perangkat keras yang
diberikan. Implementasi menggunakan FPGA ini memenuhi persyaratan alat bantu
dengar seperti portabilitas, penggunaan yang mudah, harga rendah dan kinerja
yang baik.
PENAFSIRAN
SAYA
Salah satu penerapan
teknologi FPGA (field programmable gate arrays) pada alat bantu
dengar ialah mampu membuat alat bantu dengar yang mempunyai kemampuan yang
lebih baik dan mempunyai harga yang lebih murah daripada alat bantu dengar yang
ada di pasaran. Dan menggunakan teknologi pemrrosesan digital dan
mikroelektronika untuk penderita cacat parah pendengaran (Ameliorating).
Alat bantu
dengar ini digunakan arsitektur yang berbasis Wavelet Packet, yang
diimplementsikan pada FPGA. digunakan Xilinx XC2VP30, disana terdapat codec
audio chip LM4550 on board. Perangkat alat bantu dengar ini dirancang sebagai
sebuah System pada Programable Chip dengan menggabungkan soft processor core
Microblaze dengan modul hardware WPT sebagai perangkatnya.
gan numpang nyomot ya, ane kasih sumbernya nanti
BalasHapus